Baru-baru ini aku sedang "jatuh hati" dengan seorang pegawaiku.
Upsss...tenang kawan..liat tanda kutipnya, ini bukan cerita romantika cinta.
Ketika ada event besar di tahun 2007 yang ingin kugelar, aku memerlukan tenaga tele-marketer. Seorang pegawai lama menyodorkan temannya untuk dipekerjakan. Tanpa bertele-tele, tele-marketer ini aku pekerjakan. Modal percaya dengan referensi seorang pegawai lama.
Minta ampun.
Dari potongan kurang meyakinkan, rada subur (Bhuahahaha...maaf ya neng...kalau saya bilang kamu singset, saya fitnah! Untung cuma tele yah neng...hehehe)
Bukan itu saja permohonan ampunku. Ternyata pegawai ini lemot. Disturbing bangget dahhh... Sangking lemotnya selalu bertanya kiri-kanan. Aku banyak dapat keluhan dari pegawai lain, gara-gara ini. Kerja kok kayak dijadikan ajang latihan. "Kapan kerjanya", begitulah keluhan mereka.
Tapi aku tetap bertahan. Pantang bagiku menyerah setelah kuputuskan mempekerjakannya. Aku terus mendorong dirinya untuk tetap bertanya, dan memotivasi yang lain untuk terus membimbingnya. Jangan pernah menyerah.
Aku sering bilang kepada pimpinannya,"Kalau anda berhasil dengan orang-orang pintar, apalah hebatnya. Anda berhasil membuat dia pintar dan berhasil pula dalam bisnis, nahhh ini baru luar biasa!"
Demikianlah.
Perkembangannya selalu kupantau lekat, walau mungkin dia tidak tahu. Ternyata setelah lebih dari setahun, perkembangannya melebihi yang kubayangkan. Semua gangguan yang diciptakannya mulai berbuah.
Bahkan sekarang dia mulai kupercaya untuk memimpin unit bisnis kecil (kecil ya kecil, mungil, seupil). Tapi unit seupil ini adalah nyata, dialah yang directing. Inilah mimpinya.
Saat banyak pegawai yang lama menjadi lemah dan membuyarkan mimpinya, pegawaiku yang ini malah makin memantapkan mimpinya. Tiga bulan berlalu di unit ini, perkembangannya exactly on the right track. Omset perlahan-lahan meningkat. Memang perjuangan masih panjang, tapi kegigihannya membuat aku jatuh hati.
Terus bermimpi neng... Berjuanglah meraihnya.
Bertanyalah, jangan ragu. Semoga kamu finish terdepan, walau memasuki lomba terakhir.
Oia, satu lagi, belajar nyetir kalau mau cepat mahir memang harus latihan di jalan raya.
Keep the faith!
Gua tambah kagum ama lu pren...gua pernah komen ama lu lewat sms...anyway lupain komen gua "keep it light" it's very refreshing. Dan mudah-mudahan postingan lu ini adalah bentuk nyata dari "Do as I say...Not as I do"...he..he
ReplyDeleteTapi gua sekalian mau ngutip kata-kata lu di Bisnis Hantu..."Bagiku untuk menutup resto walau berat namun aku masih bisa bernafas dan melirik peluang-peluang bisnis lain, tapi bagi si pemilik warteg, sepinya pengunjung warteg akan membuat seluruh hidupnya akan habis. Bagi dia ini perjuangan hidup-mati"...ini bikin gua tambah kagum lagi dengan empati yang lu punya.
Anyway untuk semua postinganlu yang berlabel "Bisnis Iseng" gua mau kasih kutipan dari sebagian prosa Muhammad Iqbal yang judulnya "Nasehat Elang pada Anaknya"...
"Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya:
Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat-kilat bagaikan manikam.
Jangan kehilangan diri dalam penggembalaan seperti domba dan kerbau
Jadilah dirimu seperti nenek-moyangmu semenjak dulu.
Kuingat dengan baik betapa orangtuaku senantiasa menasehatiku begitu.
“Jangan bangun sarangmu di dahan pohon, “ ujar mereka.
“Kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan ladang manusia.
Surga kita di puncak-puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang.
Bagi kita haram menjemput bulir-bulir jelai dari tanah
Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas.
Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi
Di mataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi.
Bagi elang ladang buruannya adalah karang dan batu jurang
Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakar-cakarnya.
Kau adalah salah seorang anak kebuasan yang bermata dingin
Keturunan paling murni dari burung garuda."
Akhirnya, semoga lu jujur tentang empati yang gua bilang tadi, bukan karena le ama pendeta lu tadi kalah sama hantu...hua..ha..ha
Rasa-rasanya gabungan Tuhan dan Militant, pastilah bisa mengalahkan apapun...setuju kan kawanku...
ReplyDelete