Thursday, January 29, 2009

Salah Satu Kepuasan

Beberapa kali aku pernah merasa puas dalam hidup. Mencari-cari kepuasan yang terbesar memang sulit karena sangat relatif. Tapi mencari salah satunya mungkin aku bisa. Inilah salah satunya.

Tahun 2007 kurasa.
Aku pernah mengajar diklat sekelompok orang yang ingin dijadikan trainer, disebut diklat Training of Trainers (TOT). Mengajar selama 5 hari penuh disebuah hotel berbintang.

Pada saat mengajar ini aku merasa sangat bersemangat. Energi seakan keluar tumpah ruah tanpa henti dan tanpa rasa letih. Padahal kelas berjalan hingga malam hari karena ada coaching class yang dilakukan setelah jam makan malam.

Tidak perduli dengan performance mengajarku, entah bagus atau tidak, yang penting wajah dan seluruh tubuhku memperlihatkan semangat yang berapi-api dan niat yang besar untuk mendidik.

Di hari ketiga, bahkan aku pernah diundang oleh sebuah kelompok untuk memberikan coaching bagi mereka, sampai dini hari di salah satu kamar hotel tempat mereka menginap. Motivasi mereka seakan ikut meningkatkan aku 2x lebih termotivasi.

Dari peserta yang dididik, banyak diantaranya yang tidak yakin akan kemampuan mereka untuk menjadi trainer atau bahkan sekedar berbicara di depan kelas. Dan tugasku untuk memastikan mereka berani tampil dan menjadi trainer yang baik.

Hari terakhir diklat ini akan diadakan semacam tes akhir berupa performance menjadi trainer dan seolah-olah mereka menjadi pengajar tulen. Yang membuat mereka mengkeret adalah mereka harus tampil di depan kelas gabungan (2 kelas digabung menjadi sekelas), dan tampil didepan para pejabat instansi mereka.

Banyak keluhan yang lucu-lucu dari mereka, yang intinya menunjukkan bahwa training 5 hari belumlah cukup membentuk mereka menjadi trainer sungguhan.
Namun provokasi dan agitasi yang kami berikan (aku dan partner mengajar didalam kelas) rupa-rupanya berhasil memberanikan mereka untuk tampil.

Pada akhirnya mereka tampil sempurna pada saat tes dilakukan. Bahkan ada peserta yang tadinya sangat gugup dan memohon agar penampilannya ditunda, tampil penuh semangat dan masuk dalam penilaian "berhasil" olehku.

Inilah yang membuat batinku puas.

Pada saat perpisahan, sesaat setelah acara tes tadi rampung dilakukan pada hari kelima.
Seluruh peserta, satu-persatu mereka menjabat tanganku dengan wajah yang penuh berterimakasih karena berhasil memacu keberanian mereka untuk tampil. Berulang-ulang mereka mengucapkan terimakasihnya. Ucapan yang sangat tulus terlihat dari mata mereka.

Tersungging senyumanku. Besar rasanya hati ini, seakan mendorong dadaku menjadi sangat terbusung kedepan. Penghargaan seperti inilah yang membuat aku hidup. Penghargaan inilah yang kubutuhkan. Penghargaan seperti inilah yang akan aku cari dan terus kucari walau dalam kondisi, situasi dan wujud yang berbeda.

Pada kesempatan ini pula, aku mengucapkan rasa terimakasih yang mendalam kepada dua orang teman baikku. Mereka telah memberi kepercayaan dan kesempatan bagiku untuk mengecap kepuasan ini. Mudah-mudahan ketulusanku berterimakasih ini membuat mereka merasakan apa yang kurasakan persis ketika para peserta TOT menjabat tanganku.

No comments:

Post a Comment