Friday, January 30, 2009

Pundak yang Teguh

Pagi yang mendung.

Ini adalah tulisan mengenai ayah, untuk seorang teman yang baru kehilangan ayahnya tadi pagi, subuh, jam 3 dinihari.

Ayah tidak punya rahim yang menjagai janin dengan nyaman,
Ayah tidak punya dada yang bisa menyusuimu,
Ayah tidak punya waktu untuk melihatmu merangkak,
Ayah tidak sempat menjagaimu untuk langkahmu yang pertama,
Ayah tidak selalu ada di rumah untuk menasehatimu

Namun dari ayahlah kau bertunas
Dari ayahlah datang semua berkat di rumah
Nama ayahlah yang selalu kau sandang seumur hidupmu
Kau lah cermin abadi ayah

Ayah bisa jadi pembuat masalah, namun suara ayah tetap dirindukan untuk memecahkan masalah

Ayah tidak punya sorga ditelapak kakinya, tapi pundak ayah kuat menggendong seluruh keluarga

Teman...
Untuk menghantarkannya kembali ke rumah kekal,
Maafkan segala kekhilafannya
Kenanglah kisah-kisah hebatnya
Ceritakan kepahlawanannya
Kabarkan ke semua orang


Teman..
Siapkan pundakmu, minta kekuatan kepada Tuhan
Percayalah, kau mewarisi pundak yang selapang dan seteguh ia

No comments:

Post a Comment