Friday, February 27, 2009

Air Netes

Dulu di dataran Tiongkok, konon kabarnya, ada siksaan yang paling ditakuti rakyat. Siksaan itu adalah air yang secara terus menerus diteteskan di jidat seseorang. Arah tetesan air fokus di satu titik pada jidat orang.

Ada keponakan yang beri komentar bahwa siksaan ini tidak masuk akal jika dikategorikan kedalam siksaan yang paling menyakitkan. Bagaimana mungkin menyakitkan, jidat yang keras itu ko sakit ditetesin air?? Berlebihan katanya....

Itu sih karena keponakan ini belum bisa membayangkan jidat itu ternyata bisa retak merekah, kulit-kulit kepala akan melonyot (ini maksudnya apa ya?), dan menimbulkan perih yang tiada terkira bahkan kena hembusan angin yang sepoi-sepoi. Dan semua itu akibat dibantai tetesan air yang secara terus menerus. Tis...tis...tisssss.....terus menerus...di satu titik terus menerus....tis..tis...tisssss...

Sebagai anak yang dibesarkan di kampung, aku masih ingat, saat aku masih bermain-main di sungai Deli. Ada sebuah batu kali yang dekok kedalam pada satu titik akibat tetesan air secara terus menerus mengarah ke titik itu. Jadi ini bahkan lebih keras dari jidat bukan? Dekok mennn... Air lawan batu, batunya dekok cinggg........

Sebenarnya dari dua peristiwa diatas bisa banyak loh pelajarannya. Aku juga sering lupa dengan pelajaran ini. Aku janji akan selalu ingat pelajaran air netes ini..

Ok apa pelajarannya??

1. Kalau menghukum orang, bisa kita gunakan metode air netes ini.
2. Jangan pernah biarkan kebocoran dalam rumah terjadi, karena dapat membuat dekok lantai.

Hmmmm keren juga nilai yang bisa kita peroleh dari peristiwa itu. Cakep.

Selain itu, akan selalu mengingatkan aku bahwa :

"Sekecil apapun aku, semiskin apapun aku, asal aku terus, terus dan terus berusaha dan selalu fokus dengan tujuanku, maka aku akan berhasil! Aku akan buat segala hambatan retak merekah, melonyot-lonyot dan dekok kedalam!!"

Aku pernah menyaksikan sendiri. Aku pernah melihat sendiri. Aku pernah mendengar sendiri. Kegagalan-kegalan sering terjadi. Pada diriku, pada orang-orang disekitarku, pada banyak orang. Kegagalan berjatuhan..terlalu sering sudah...

Aku pernah menyaksikan sendiri. Aku pernah melihat sendiri. Aku pernah mendengar sendiri. Pesimis sering terjadi. Pada diriku, pada orang-orang disekitarku, pada banyak orang. Orang-orang yang merasa tidak berkemampuan, merasa miskin, merasa kecil, bergelimpangan dimana-mana..terlalu banyak sudah...

Enough is enough....

Kegagalan sering terjadi karena lupa dengan pelajaran air netes!
Pesimis juga akibat lupa pelajaran air netes!

Ingak..ingak..tinggg....

No comments:

Post a Comment