Thursday, April 30, 2009

Alasan Tepat!

Aku baru selesai nonton suatu acara di sebuah stasiun TV swasta. Sampai saat ini masih saja terpekur prihatin. Bahkan Tukul Arwana disebuah saluran lainnya setelah acara ini, tidak mampu mengoyang emosiku. Biasanya bawaannya marah sih liat acara Tukul hehehehe..

Ini benar-benar negara ecek-ecek. Sebuah alasan yang baik untuk mengganti sebuah pemerintahan. Aku bukan seorang politikus, tapi ini sangat fatal bagi sebuah negara. Jelas pemerintah ini harus bertanggung jawab dan mutlak harus dihukum dengan tidak berhak lagi memerintah!

Kenapa aku angot sekali?

Acara yang habis kutonton tadi adalah sebuah komedi skala nasional dengan topik Ujian Nasional. Seperti yang diketahui, hasil ujian nasional ini akan digunakan sebagai ukuran kelulusan anak sekolah SD, SMP dan SMA. Bahkan kabarnya digunakan juga untuk menentukan layak tidaknya siswa untuk dapat meneruskan ke jenjang berikutnya. Dan menurut "lagunya", standarisasi nilai ditingkatkan demi menghasilkan mutu lulusan yang lebih baik.
Nyatanya....kampret, edan, sableng, bobrok, tololllllllll...........!!

Kalian tahu apa yang terjadi?
Contek menyontek yang dilegalkan oleh sekolah terjadi dimana-mana demi tingkat kelulusan yang 100%. Jawaban soal ujian nasional tersebar dimana-mana dan kelihatannya sah-sah saja dimiliki. Pengawas ujian membacakan jawaban ujian kepada siswa yang sedang melakukan ujian! Kampretttttt!!

Aku bukan orang baik. Im no angel. Dulu pun sekolah pernah lah nyontek sekali-kali. Tapi itupun dilakukan dengan sangat malu-malu dan sangat cemas jika ketahuan. Perlu diingat dan dicatat, itu tidak kulakukan pada saat ujian akhir SD, SMP ataupun SMA! Hanya kulakukan saat ujian harian. Boleh dilacak ke sekolahku dulu deh....

Walau pernah menyontek, tapi tiap kali kumelakukannya ada perasaan takutnya, ada cemasnya, ada perasaan berdosa dan lain sebagainya. Bahkan akibat perasaan bersalah itu, sekarangpun aku sering terpikir, pastilah ada sumbangsih generasi kami terhadap bobroknya negara ini. Mungkin karena sikap mental generasi kami yang jelek pada saat sekolah dulu.

Dan tentu saja aku ingin perbaikan kedepan. Aku tidak ingin anak-anakku mengikuti jejakku yang suka menyontek pada waktu sekolah. Not anymore. Dalam skala besarnya, aku juga ingin melihat Indonesia bisa sedikit "melawan" dalam kancah dunia. Bukan jadi bangsa sampah!
Untuk menjadi negara yang disegani seperti itu, tentunya generasi penerus harus benar-benar dipersiapkan.

Setelah berpuluh-puluh tahun berlalu sejak aku SD, SMP dan SMA yang terjadi justru kemunduran pendidikan nasional! Mundurnya pake ngebut pula..bahhhh.
Menyontek terjadi secara nasional dan tampak direncanakan dengan sistemik. Luar biasa....

Apa jadinya anak-anak yang sedang kita pupuk dengan semangat kepahlawanan dan nilai-nilai luhur ternyata disekolah yang merupakan wadah pembelajaran itu semua menjadi ajang pemurtadannya?? Kampretttttttttttt......

Sampai kapan bangsaku ini jadi bangsa sampah? Generasi penerusnya telah dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penipu. Ampun..ampunnn... Ampun DJ....bhuahahahahaha....

Aku akan memaafkan jika pemerintah ini gagal meningkat perekonomian menjadi lebih baik. Aku mungkin akan memaafkan apabila pemerintah ini tidak berhasil menekan angka pengangguran. Aku akan cepat melupakan jika nilai Rupiah tidak kunjung dibawah Rp. 10.000/1 US$.
Tapi aku akan mendendam terhadap pemerintah jika anak-anakku berpesta pora jawaban ujian pada saat ujian akhir nasional. Dilakukan secara massal, disahkan oleh sekolahnya, didukung oleh pengawas ujian, dendamku menjadi kesumat. Phuihhhhh.......

Ini alasan yang paling tepat bagiku untuk mendukung perubahan rejim pemerintahan. Hatiku terlanjur sakit! Turun kalian.....malu sama anak-anak!

No comments:

Post a Comment