Lebih baik aku kembali menulis.
Setelah sekian banyak moment penting yang pantas untuk diabadikan terlewat karena terlalu banyak menguras otak dan energi bulan ini, rasanya aku ingin kembali menuangkan apa yang kurasakan dan kupikirkan kedalam blogku. Soalnya ada beberapa peristiwa monumental yang mesti kuabadikan.
Kemarin pagi tanggal 7 Juli 2009, aku terlalu cepat bangun pagi. Anjingku, ras American Pitbull, terlalu cepat berkoar-koar. Jam 4 subuh lewat beberapa menit, anjingku bertingkah layaknya seperti ayam jantan. Aneh-aneh saja.
Terpaksa aku bangun dan mencari tau apa penyebab anjingku "berkokok" terlalu pagi. Rupa-rupanya, dia kelaparan. Dia tidak mendapat jatah makan sebagaimana mestinya. Stok makanan kemarinnya tidak cukup memenuhi hasrat makannya pada hari itu, sehingga akibatnya jadi begini, berkokok pada subuh hari. Anjing yang telah kupelihara sejak berusia 2,5 bulan telah berkembang menjadi anjing dewasa berusia 3 tahun. Sekarang tubuhnya berkembang kekar dan berotot penuh membuat porsi makannya bertambah. Setelah kuberi makan secukupnya, kelihatan dari matanya dia merasa sudah nyaman dan berterimakasih untuk kemudian kembali tertidur pulas meninggalkan majikannya terbangun lebih cepat dari biasanya. Sialan kan?
Kenapa tentang anjing ini aku ceritakan sebagai prolog? Tentu saja ada maksudnya.
Yang pertama aku ingin memberitahu bahwa kalau bertamu kerumahku untuk lebih dulu memberitahu kepada tuan rumah agar si Pitbull ini dikandangkan dulu. Kalau tidak, ada kemungkinan bokong tamu akan tercabik sedikit. Hehehehe...ini bercanda yah...(walau tetap ada kemungkinan itu kalau main "selonong boy" hihihihi)
Selanjutnya adalah aku ingin menjelaskan bahwa kejadian kurang tidur itu masih berlanjut sampai sekarang.
Setelah dibangunkan anjing pada pagi hari, tokh masih ada "keharusan" untuk menonton prosesi penghormatan terakhir kepada sang Raja Pop Michael Jackson pada malam hari sampai dengan subuhnya lagi. Kemudian masih diikuti dengan pencontrengan calon Presiden pagi hari ini. Dan sampai saat ini masih mengikuti perkembangan hasil pemilu di Metro TV sambil terus menulis.
Hmmmm.....nguantuk sih...tapi seperti yang kuutarakan tadi, banyak peristiwa bersejarah yang pantas untuk diulas dan ditulis. Kurang tidur selama dua hari rasanya harganya pantas!
Tepat jam sebelas malam tadi malam aku sudah mulai manteng di tv. Idolaku sejak SD sampai masa kuliah, per tanggal 25 Juni 2009 telah wafat diusianya yang ke 50. Dan tadi malam adalah prosesi mengenang sang bintang sebelum dimakamkan. Aku merasa harus menonton prosesi ini. Tidak dapat dipungkiri MJ (demikian aku panggil ia, menolak sebutan Jacko yang sebenarnya memiliki kecenderungan menghina kepribadiaannya, Jacko, Whacko), sangat mengilhami diriku saat masih diusia belia. Dari mulai celana gantung, jambul dan gerakan moonwalk sering kutiru. Yah hasilnya sudah dapat ditebak...pasti bener-bener whacko yang buat wekkk orang yang melihat gayaku. Tapi mau bagaimana lagi, tetap saja kutiru.
Namun aku sangat tidak tepuaskan dengan tayangan tv nasional. Aku sangat terganggu dengan komentar-komentar dari pembawa acara dan tamu-tamu yang dihadirkan. Kupret nih mereka ini... Mereka tidak tahu kapan harus diam. Mosok pas prosesi itu selalu ada saja komentar-komentar dari mereka yang tidak mutu, padahal disaat yang bersamaan ada tokoh yang merupakan sahabat MJ sedang memberikan sambutan di podium. Apalagi di Metro TV, aku benar-benar kecewa dengan bintang tamunya yang selalu mengucapkan bahasa Inggris. Bego...! Aku sibuk memindah-mindahkan saluran tv untuk menghindarkan komentar tolol itu. Huhhhh....
Nah pada saat menonton prosesi itu, walau aku tidak mengidolakan MJ sebesar waktu aku SMP dan walau aku sudah berusaha bersikap sesantai mungkin, tercatat tiga kali aku hampir meneteskan air mata pada momen yang bagiku begitu mengharukan. Yang pertama saat Brooke Shield membongkar isi hatinya mengenai hubungannya dengan MJ. Yang kedua saat Usher menyanyikan Gone Too Soon yang mendekati peti jasad sang bintang. Dan yang terakhir saat putri MJ memberanikan dirinya buat menyampaikan rasa cintanya yang mendalam kepada sang ayah.
Begitu mendalam kehilangan itu, sehingga aku yang saudara bukan, teman bukan, bisa-bisanya hampir meneteskan air mata... Bener-bener deh lo Mike!!
Kematian yang akan dikenang banyak orang. Inilah yang pernah aku tulis beberapa waktu lalu di blogku. Hendaknya kematian kita akan ditangisi bukan saja oleh keluarga kita, tapi ditangisi dunia. Kalau bisa ya begitu.... Tapi apa bisa?? Hehehe, mungkin tidak mungkin menyamai kebesaran MJ, tapi maunya ditangisi banyak orang lah. Artinya jika itu terjadi, pastilah kita telah memberikan banyak manfaat saat kita masih hidup!
Dari apa yang telah kulakukan sejauh ini, paling-paling yang menangisi kematianku nanti hanyalah si Pitbull kekekekekek...wahhh aku harus berbuat lebih banyak lagi nihh...hihihi...
Siang tadi, tepatnya jam 11.23 waktu telepon genggamku, aku telah menyalurkan hak pilih dalam pilpres. Jari kelingking kiri sudah tercelup tinta. Sebelum nyontreng tadi sempat menonton tv. Sekarang sudah ada yang disebut Exit Poll. Pendapat para pemilih dikumpulkan segera setelah mereka keluar dari TPS.
Hebat juga sih... Hanya saja mungkin akan lebih etis jika exit poll ini dirilis setelah waktu pemilihan ditutup. Paling tidak setengah jam setelah jam satu siang dah. Masa Jam 9 pagi sudah ada yang disebut polling pendapat. Sedikit banyak, menurutku, ini bisa mempengaruhi pemilih yang tidak begitu yakin dengan pilihannya, yang hanya mengikuti suara pemilih yang terbanyak. Ujug-ujug baru jam setengah 10, capres no. 2 dalam exit poll sudah mencapai 50% dari sample pemilih. Wakakakak..bikin panik aja!
Hmmmm, ada baiknya masalah exit poll ini besok-besok, diatur untuk menghindari upaya kampanye terselubung pada saat pemilu berlangsung.
Setelah lepas jam 1 siang, aku terus memantau quick count (hitung cepat) pilpres. Jam 4 lewat tadi, hasil pemilu pilpres versi hitung cepat sudah bisa dibaca dengan meyakinkan karena telah mendapatkan lebih dari 80% hasil suara yang masuk. Hasilnya SBY berhasil mengungguli yang lain dengan meyakinkan, hanya satu putaran!
Terlepas dari kontroversi masalah DPT ganda dan fiktif yang mencuat hanya 2 hari sebelum pemilu, hasil suara SBY ini patut dikagumi. Bagi aku pribadi, walau aku bukan pemilih SBY, tetap harus kuakui hasil kerja tim sukses mereka sangat baik. Excellent dahhh....
Aku tidak yakin semua pemilih SBY ini dapat melakukan pembedaan visi dan misi dengan jelas antara jagonya dengan capres yang lain. Tapi aku mulai yakin bahwa paling tidak, pemilih tidak mau berspekulasi dengan memilih calon lain. Aku yakin mereka semua sudah nyaman dengan kondisi sekarang.
Dalam tulisanku ini, aku lebih suka membahas kenapa Mega-Pro dan JK-Win gagal memenangkan pilpres. Opiniku ini kuperoleh setelah membandingkan dengan kemenangan pihak SBY.
Kegagalan Mega-Pro dan JK-Win menurutku sebagai berikut :
1. Tidak pernah melakukan skenario terhadap kemungkinan paling buruk yang akan terjadi.
Kagak pernah belajar scenario learning mungkin nih... Mau Pilpres ko tidak terencana sama sekali.
Ini buktinya...begitu hasil pemilu legislatif dihantam Partai Demokrat, Mega dan JK, tergopoh-gopoh mencari pasangan. Detik-detik terakhir baru ketahun pasangan masing-masing. Mega dan JK sama tragisnya. JK yang berharap digandeng lagi oleh SBY, ehh dibuang begitu saja. Mega hampir-hampir gagal maju. Berbeda dengan SBY, membuang JK mungkin sudah sejak awal dipikirkan. Pro dan Win tidak kubahas karena masih terhitung pendatang baru.
Dengan rangkul-rangkulan saat detik-detik terakhir begini, tidak cukup watunya menandingi incumbent. Payah deh....
2. PDIP gagal melakukan kaderisasi, Golkar gagal konsolidasi.
Mega terilusi dengan kejayaan masa lalu. Ayahnya benar seorang Proklamator, tapi ini bukan jaman revolusi lagi. Benar pula Mega pernah menjadi Presiden dan PDIP pernah memenangkan pemilu. Namun jangan lupa PDIP akhirnya kalah dalam pemilu berikutnya dan Mega lupa melakukan kaderisasi tokoh. Rakyat perlu figur baru yang segar, bukan figur yang pernah memimpin dan kalah dalam pemilu. Agaknya Mega dan PDIP perlu menyadari hal ini. Mulai sekarang cepatlah mengorbitkan seorang figur muda yang bersih dan mempunyai pandangan visioner. Biarkan Mega sendiri yang mengorbitkan dan mensosialisasikan figur baru ini guna percepatannya. Sebaiknya bukan "darah biru" dehhh...percaya dehhh....rakyat Indonesia tidak suka lagi dengan "model dinasti".
Untuk Golkar, semua orang tau JK bukanlah figur yang mendapatkan kepercayaan penuh dari massa dan mesin politik Golkar. Inisiatif melepaskan diri dari SBY sebelum dibuang merupakan langkah cerdas, namun mencalonkan diri menjadi presiden terbukti adalah langkah egois yang emosional. Lebih baik JK sebagai Ketua Umum memberikan kesempatan kepada tokoh Golkar yang lain yang lebih "menjual" untuk maju. Golkar satu-satunya partai yang banjir figur untuk ini. Kenapa harus JK?? Lihat akibatnya, mesin politik Golkar hanya berperan di wilayah kelahiran JK.
3. PDIP dan Golkar tidak mempunyai lembaga riset dan survey yang mumpuni.
Mulai sekarang harus buat deh yang namanya lembaga riset dan survey. Semakin banyak semakin bagus. Apa sih susahnya partai segede kebo gitu membuat lembaga beginian. Coba kalau ada lembaga model begini yang mumpuni, seberapa susah sih untuk mengetahui bahwa Mega dan JK bukan tokoh yang diingini rakyat lagi atau sebaliknya?? Bener-bener tidak habis pikir lohhh... ck..ck..ck...
4. Lemahnya pencitraan diri figur Mega dan JK.
Aku pernah menonton wawancara Mega dengan salah satu tv nasional. Mega mengatakan bahwa terdapat 20% pemilih loyal sepanjang masa. Luar biasa. Tinggal sedikit usaha maka persentase itu akan meningkat bukan? Tapi lihatlah sekarang. Versi hitung cepat Metro TV per tanggal 8 Juli jam 18.30WIB, Mega-Pro hanya 26,32%. Artinya tambahan dari 20% hanya didapat dari pemilih Gerindra. Hampir-hampir tidak ada pemilih baru yang direkrut dalam pemilu kali ini. Ini sangat jelas bahwa Mega tidak berhasil dicitrakan dengan lebih baik!
Ada ungkapan yang sangat terkenal mengenai JK. "JK is the real President". Wow ini sebenarnya sebuah jargon yang dapat digunakan menggantikan "Lebih Cepat Lebih Baik". Kubu JK dan sebagian rakyat percaya bahwa banyak peluh yang dikeluarkan JK demi kemajuan ekonomi dan perdamain bangsa ini termasuk Aceh, Poso dan lain sebagainya. Tapi lihat hasil pemilu kali ini di daerah-daerah konflik... Hasil JK kering kerontang memilukan dan memalukan, SBY menang secara gagah perkasa. Ini namanya gagal malakukan pencitraan diri.
Maaf bu Mega dan pak JK, tim sukses anda berdua sepertinya kurang ilmu pengetahuan!
Nah, inilah yang bisa kutuliskan mengenai kegagalan Mega dan JK.
Oia, Ada alasan terakhir kenapa si Pitbull ini kuceritakan.
Rakyat (aku juga termasuk didalamnya), dewasa ini, sebetulnya sama seperti si Pitbull. Hahaha maaf ya kalau aku samakan dengan Pitbull...kan ada aku juga ko..bareng-barenglah yah...hihihi...
Si Pitbull ini jika porsi makannya dikurang maka dia menggonggong tidak karuan bahkan pada hari masih subuh, terus dan terus. Jika dia dibiarkan lapar terus maka aku yakin, si Pitbull ini akan marah dan menyerang aku...hehehehe
Demikian juga rakyat, jika porsi kebutuhannya dikurangi (=makin miskin atau tidak sejahtera atau hanya sekedar tidak diperhatikan), maka rakyat akan membangunkan pemimpin dengan "teriakan-teriakan" pada waktu hari masih subuh. Sangat mengganggu. Jika kondisi ini dibiarkan maka rakyat akan mencari pemimpinnya yang lain dan mungkin akan menyerangnya.
Pak SBY, selamat mengemban tugas maha berat ini, perhatikan kebutuhan kami pak...karena kami tidak bisa mengganti bapak (kan sudah periode terakhir..hahahaha), maka yang dapat kami lakukan adalah meyerang bapak. Jangan biarkan itu, pelihara kami!
Semoga MJ bisa menginspirasi para pemimpin kita, entah itu SBY, Mega atau JK... biar jika anda menghadap ilahi (bukan gone too soon yah...amit-amit hehehe), mudah-mudahan dunia ikut menangis karena hidup anda penting bagi dunia.
Selamat berjuang semua!
No comments:
Post a Comment